Selasa, 26 November 2013

Pos 2: Catatan Singkat Untuk Lika




"Kak Henny kalo marah lucu," ujar si gadis kecil dengan centil.

Aku memarahi si gadis centil bernama Lika karena terus memakan kue sambil bertanya, sehingga remah-remah kue bertaburan mengotori kamarku yang sudah pengap ini.

Lalu dia bertanya lagi, "Kak Henny pernah liat hidung Kak Henny dari bawah gak?"

"Pernah, kalo Lika?" ujarku.

"Pernah, nih," katanya sambil memperlihatkan lubang hidungnya kepadaku.

"Minta dicolok nih lubang hidungnya," kataku gemas.

Lika hanya tertawa menyebalkan.

Lalu dia membaca buku yang ada di dekatku. Novel grafis yang berjudul 3 Bayangan karya Cyril Pedrosa. Dia membaca judulnya tiga bayangkan. Kukoreksi bacaannya tiga bayangan. Dibaca kembali olehnya empat bayangan.

Anak ini senang mengusiliku juga rupanya.

Jameilika Az Zahra Asura yang sehari-hari dipanggil Lika. Bocah manis berwajah cantik dengan kelakuan melebihi bocah laki-laki ternakal dikelasnya. Sekarang duduk di kelas 3, dimana ibuku sendiri yang menjadi wali kelasnya. Setiap hari ibuku pulang dengan laporan sikap anak ini.

Lika tidak bisa tenang dikelas. Saat belajar ada saja yang dikerjakannya misalnya berjalan-jalan, minum, atau menganggu temannya. Teman-teman Lika sering mengadu ke ibuku mengenai sikapnya. Pernah sekali, teman-temannya mengadu kepada ibuku bahwa Lika bau lumpur. Dan setelah ditanya ibuku, dia mengaku bahwa ia mencari ikan bersama teman-teman lelakinya di selokan sekolah.

Di usianya yang baru menginjak 8 tahun ini, dia punya keingintahuanyang sangat besar. Semua hal ditanya olehnya. Aku kadang bingung untukmenjawabnya. Takut menjawab dengan kata-kata yang tak sesuai untuk anak seumurannya. Maka dari itu aku lebih banyak diam di dekatnya.

Dia dekatku saat aku menulis catatan ini dan dia tertawa karena membaca catatan ini.

****

Lika-kusayang.
Akutak ingin kau dan saudara kita yang lain cepat dewasa..
Akuingin terus bermain bersama kalian..
Akutakut kehilangan kalian..
Akuingin menikmati waktu bersama kalian..
Celotehkalian yang menanyakan banyak hal..
Sikapkalian yang tak bisa dilarang...
Kekonyolankalian..
Ingin kuhentikan waktu untuk kalian..





Singkawang
24 Nov 2013

Senin, 25 November 2013

Pos 1: Kembali Dan Pergi

“Aku kehilanganmu, Asa.” ujarmu lirih.

Aku diam.

Aku benci pernyataan yang terucap olehmu.

Ingin kutusuk telingaku agar tak mendengar suaramu. Ingin kukeluarkan bola mataku agar tak melihat wajah memelasmu. Ingin kupotong lidahku agar tak membalas apapun pernyataaanmu.

Mengapa harus kau ucapkan sekarang. Mengapa tak saat aku memutuskan pergi menjauh darimu. Kau hanya membiarkanku yang pergi dengan tangis kekecewaan.

Mengapa dulu kau tak menjaga kepercayaanku sehingga aku tak pernah bisa mempercayaimu lagi.

“Asa yang dulu sudah tidak ada ya. Asa yang dulu suka cerita-cerita tentang masa kecil dan lain-lain.”

Aku diam.

Tak ingin menanggapi apapun yang kau ucapkan. Karena kata-kata adalah kuasamu. Jika aku menjawab semua ucapanmu, kau pasti mampu memainkan kata-katamu sebagai senjata. Mengaduk-aduk perasaan.

Harusnya aku ingatkan kau. Di siang dan malam yang telah lalu. Tentang rasa kecewaku.

“Aku sudah merendahkan diri. Mencoba menyambung komunikasi lagi. Tapi sepertinya Asa sudah mati hati.”

Tidak. Hatiku tidak mati. Aku masih menyimpan perasaan padamu. Perasaan benci dan dendam atas permainanmu dulu.

“Aku kira cukuplah, kapan-kapan lagi aja.”

Kau pergi. Aku berharap kau tak kembali lagi.

Singkawang, 20 Nov 2013..
Pemanasan